Suara Sang Koruptor Kepada TuhanNya
Oleh : Sulhayat Takdir
Kuregut hening dalam kesenyapan malam
Hembusan angin malam masuk lewat kisi-kisi jendela
kubiarkan menyelimuti tubuhku
Kuregut hening dalam kesenyapan malam
Hembusan angin malam masuk lewat kisi-kisi jendela
kubiarkan menyelimuti tubuhku
Entah mengapa di dua petiga malam ini, mataku tak jua terpejam
Pikiranku kalut, desah nafasku tak beraturan
Ingin kuberkeluh kesah,tapi bibirku keluh
Ingin kutulis sesuatu, tanganku kaku
seakan kata dan aksara dunia, tiada cukup kaya,
menafsirkan perasaan suara hatiku
Ingin kutulis sesuatu, tanganku kaku
seakan kata dan aksara dunia, tiada cukup kaya,
menafsirkan perasaan suara hatiku
Kini, aku yang sendiri hanya berteman bayanganku sendiri
Keremangan lampu kamar pun tak mampu memberi solusi,
dari sekian laksa perjalanan hidupku
Adakah kesetiaanku selama ini patut kubanggakan ?
Adakah titik-titik suci yang patut kuperhitungkan ?
Adakah jamahan lembut yang patut kusebutkan ?
Kalkulasi anganku tak mampu menemukan sesuatu,
melainkam keraguan
Adakah titik-titik suci yang patut kuperhitungkan ?
Adakah jamahan lembut yang patut kusebutkan ?
Kalkulasi anganku tak mampu menemukan sesuatu,
melainkam keraguan
Dan waktu terus berputar, aku tersadar dari kekalutan
bersama desiran angin subuh, sayup-sayup terdengar,
alunan suara menggugah
bersama desiran angin subuh, sayup-sayup terdengar,
alunan suara menggugah
Azan subuh, mengalun merdu merangkai asma Allah
aku termangu,
Tak sadar langkah kakiku lembut melangkah menyambut perintahMu
wajahku mencium sajadah, basah dengan air mata
Ya Allah, jawabkan segala tanya selama ini menggulung fikiranku
Ya Allah, adakah ampunMu atas kealpaanku selama ini ?
Ya Allah, hanyalah Engkau maha diatas segala Maha,
Ya Allah, adakah ampunMu atas kealpaanku selama ini ?
Ya Allah, hanyalah Engkau maha diatas segala Maha,
Ingin ku mendekapMu,
Ingin ku mendekatiMu,
Ku bertobat,
Dari segala alpaku