SUARA WASPAN - Malili : Wakil
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam menantang para insinyur yang
tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kabupaten Luwu Timur
agar berkontribusi dalam pembangunan daerah. Menurut Irwan masih banyak
kelemahan pemerintah yang perlu dibenahi terutama dalam pembangunan
proyek fisik.
"Masih banyak
permasalahan dalam proyek fisik yang saya temukan dalam beberapa
kunjungan kerja. Ada yang tidak selesai, ada juga yang tidak sesuai
bestek, hingga keterlambatan pengerjaan proyek" jelas Irwan saat membuka
Program Pelatihan Profesi Insinyur (P3I) dan sertifikasi insiyur
profesional di aula Kampus Akademi Teknik Sorowako (ATS), Sabtu
(05/03/2016).
Menurut Irwan
berbagai permasalahan ini tentu saja menjadi fokus pihaknya untuk
membenahi itu. Salah satunya, akan menggandeng PII kedepannya sebagai
mitra kerja pemerintah daerah baik itu berupa pendampingan hingga
menjadi tim pengawas independen.
"Saya
yakin bila SKPD dan PII bisa bekerjasama, pengawasan akan semakin baik
bila ditangani langsung tenaga profesional" tandasnya.
Sesuai
dengan program kerja saat sosialisasi dulu, Irwan mengatakan akan
membuka kran bagi para investor untuk berinvestasi di daerah. Caranya,
tentu saja dengan mempermudah perizinan agar para investor nyaman
berinvestasi. "mungkin saja dari PII ini ada yang punya relasi dengan
para investor, pemerintah daerah siap membuka kesempatan berinvestasi"
tambahnya.
Perwakilan PII Pusat,
Ir. Rudy Purwondho, M.Sc., MBA, IPM sebelumnya mengatakan implementasi
UU Keinsinyuran yang diundang-undangkan sejak tahun 2014 mengamanatkan
pentingnya insinyur sebagai pengawal keteknikan haruslah kokoh, apalagi
yang membanggakan dari Luwu Timur ini adalah Bupati dan Wakil Bupati
adalah sama-sama dari background “insinyur”. Lanjutnya, PII Luwu Timur
dari sisi sumber daya manusia baik kualitas dan kuantitas cukup mumpuni
karena banyaknya kalangan insinyur untuk memenuhi kebutuhan industri dan
pertambangan. Dan kehadiran PII Cabang Luwu Timur cukup diperhitungkan
di pusat.
Ketua PII Cabang Luwu
Timur, Ir. H. Irwan Usman, MM menambahkan bahwa dibandingkan organisasi
keprofesian lain, PII sebagai organisasi profesi insinyur sudah sangat
jelas disebutkan beberapa kali sebagai organisasi yang diakui pemerintah
dalam UU No. 11 Tahun 2014 untuk menjalankan program-program
keinsinyuran dan sertifikasi. Acara Program Pelatihan Profesi Insinyur
(PPPI) dan Workshop Sertifikasi Insinyur Profesional yang dilakukan pada
Sabtu-Minggu, 05-06 Maret 2016 di ATS dengan peserta 39 orang adalah
keberlangsungan dalam memanfaatkan waktu tersisa sebelum program
pendidikan keinsinyuran akan diserahterimakan ke lembaga perguruan
tinggi untuk menyelesaikan 16 SKS perkuliahan.
Sebelumnya,
pada 27-28 November 2015 dimana PT Vale Indonesia Tbk menyambut baik
implementasi UU No. 11 tahun 2014 dengan berhasil mencetak rekor sebagai
perusahaan tambang yang berhasil mensertifikasi para engineer-nya
sebanyak 129 orang, dan dilanjutkan pada 28-29 November 2015 dengan
mensertifikasi 39 insinyur. Harapannya, sebagaiman organisasi
profesional lain seperti IDI, PII pun bisa menjadi organisasi vital dan
layak diandalkan untuk menjadi mitra pemerintah di bidang keteknikan.
Di
lain kesempatan, Sekretaris PII Cabang Luwu Timur, Ir. Baso Murdin, IPP
juga menambahkan bahwa prestasi PII Luwu Timur pun sangat membanggakan
karena, selain memiliki 1 insinyur profesional yang telah tersertifikasi
beberapa waktu sebelumnya yaitu Ir. Eri Yulius Elvys, M.Eng, IPM dari
ATS, juga pada 04 Maret 2016 sebanyak 21 orang Insinyur Profesional juga
telah mengikuti sertifikasi untuk mendapatkan predikat Insinyur
Profesional Madya (IPM) yang terdiri dari 10 orang dari Badan Kejuruan
(BK) Elektro dan 11 orang dari BK Mesin.
Predikat
ini, menurut Baso menjadi babak baru baik bagi para insinyur dan bagi
PII Cabang Luwu Timur dan juga Kabupaten Luwu Timur dengan kehadiran
para insinyur profesional yang tersertifikasi dan sudah memenuhi aturan
hukum perundang-undangan di Indonesia. "Ini akan menjadi salah satu
benteng kita untuk menghadapi persaingan dalam MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) dengan hadirnya insinyur “impor” dari luar. Maju terus Insinyur
Indonesia membangun bangsa dan negara" ungkapnya.
Dalam
acara itu juga, Wakil Bupati Luwu Timur menerima penganugerahan tanda
keanggotaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sebagai Insinyur
profesional yang diserahkan oleh Bapak Ir. Ngadiyanto, SE, IPM selaku
wakil Direktur Eksekutif PII Pusat didampingi oleh Bapak Ir. H. Irwan
Usman, MM dari PII Cabang Luwu Timur dan turut disaksikan oleh Kadis
ESDM, Firnandus Ali serta Camat Nuha, Meirani Tenriawaru. Dalam
penganugerahan keanggotaan tersebut, menandai Irwan Bahri Syam
mendapatkan predikat 'insinyur'. (hr/hms).