Komnaswaspan : Sikap Komnas Waspan Sulsel Dan Lembaga Forsi LSM (koalisi LSM) Parepare pada rapat hari ini (23/2), telah mengambil kesimpulan menyikapi persoalan pengaduan warga komplek perumahaan Perumnas WekkeE, Kelurahan LompoE, Kecamatan Bacukiki kota Parepare ke DPRD Kota Parepare (21/2) lalu.
Telah disimpulkan, bahwa untuk menuntaskan persoalan pengaduan masyarakat soal pemanfaatan bangunan pasar WekkeE, Komnas Waspan Sulsel dan Forsi LSM mendesak DPRD mengambillangkah-langkah preventif unuk mengusut pembangunan pasar di komplek Perumnas WekkeE dengan membentuk Pansus, mengkaji ulang secara konstitusi maupun secara hukum kasus pasar tersebut. Pasalnya, jelas-jelas tindakan Pemkot parepare, Disperindagkop, Kabag Asset Pemkkot Parepare telah terjadi Kolusi dan Nepotisme yang diduga mengakibakan kerugian Negara milyaran rupiah atas tindakan kongsi dan menghilangkan Asset Pemda pasca pembangunan Pasar WekkeE
Perbuaan pejabat “nakal” itu bermula adanya kucuran dana pembangunan pasar Perumnas WekkeE dari Kementerian Koperasi dan UKM dana sekiar 2 milyar rupiah, Januari tahun lalu. Untuk memuluskan perbuatan”jahatnya” iu, rekomendasi yang dibuat hanya dalam sehari bersamaan tanggalnya ulai dari tingkat Lurah, Camat, Disprindagkop, Walikota dan Ketua DPRD kota Parepare. Rekomendasi yang penanggalannya sama itu, menunjuk Koperasi Wanita Ujung Lare, Kecamatan Soreang menyalahi Perda, dimana semua pasar Pemkot harus dikelola oleh UPTD pasar.
Komnas Waspan dan Forsi LSM juga mendukung warga di komplek perumnas WekkeE, agar pengelola pasar, Koperasi wanita Ujung Lare dihentikan dan semua calon pengguna yang telah terdaftar juga dibatalkkan, dan pengelolaannya langsung ditangani Pemkot Parepare (UPTD Pasar) dengan melibatkan Camat, Lurah, ORW/ORT.
Selain iu, Komnas Waspan Forsi LSM dalam kesimpulan Rapatnya, meminta kepada DPRD agar mendesak Plt. Walikoa Parepare, H. Syamsu Alam men-non-job-kan para pejabat yang terkait dalam persoalan tu, khususnya Drs. H.Hasbi, mantan Plt. Kadis Prindagkop Parepare yang diduga melakukan rekayasa sehingga menimbulkan keresahan masyarakat di komplek perumahan WekkeE. (sulhayat)