Written By kabarsulawesi on Senin, 27 September 2010 | 05.40.00


KOMNAS WASPAN : Sukhoi merupakan buatan perusahaan Rusia, Knaapo. Pesawat tempur ini dibeli seharga US$ 350 juta di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Pembelian ini melengkapi pesawat sebelumnya sehingga berkekuatan total 10 unit. Tiga pesawat Sukhoi asal Rusia yang hari ini, Senin 27 September 2010 diserahkan ke Indonesia itu ternyata dibeli tanpa persenjataan. Tak ada peluru kendali yang biasanya melengkapi pesawat tempur itu. Karenanya, TNI Angkatan Udara terpaksa melakukan pembelian rudal bagi Sukhoi. Pengadaan peluru kendali itu, kini sedang dalam pembahasan dengan pemerintah Rusia. " Dalam kontrak pembelian memang tidak dilengkapi dengan persenjataan" kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Makassar, Senin 27 September 2010.

Liputan6.com, Makassar: Tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia resmi diserahterimakan kepada RI. Nantinya ke-3 pesawat tempur akan memperkuat skuadron udara dengan penempatan di Makassar, Sulawesi Selatan. Penyerahan Sukhoi jenis SU-27 dan SU-30MK2 diterima Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Landasan Udara Hasanuddin Makassar, Senin (27/9).

Sukhoi merupakan buatan perusahaan Rusia, Knaapo. Pesawat tempur ini dibeli seharga US$ 350 juta di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Pembelian ini melengkapi pesawat sebelumnya sehingga berkekuatan total 10 unit.

Sebelumnya sempat timbul keraguan serahterima akan berjalan sesuai rencana. Sebab tiga teknisi asal Rusia tewas akibat keracunan alkohol. Akan tetapi keraguan itu ternyata tidak terbukti dengan uji terbang dan serah terima yang sesuai jadwal.

Purnomo optimistis, keberadaan Sukhoi akan menambah keyakinan para prajurit angkatan bersenjata mempertahankan diri.(AIS)

Pembelian Sukhoi Tanpa Dilengkapi Rudal  

TEMPO Interaktif, MAKASSAR -Tiga pesawat Sukhoi asal Rusia yang hari ini, Senin 27 September 2010 diserahkan ke Indonesia itu ternyata dibeli tanpa persenjataan. Tak ada peluru kendali yang biasanya melengkapi pesawat tempur itu.

Karenanya, TNI Angkatan Udara terpaksa melakukan pembelian rudal bagi Sukhoi. Pengadaan peluru kendali itu, kini sedang dalam pembahasan dengan pemerintah Rusia. " Dalam kontrak pembelian memang tidak dilengkapi dengan persenjataan" kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Makassar, Senin 27 September 2010.

Selain juga, pabrikan pesawat Sukhoi,  Komsomolsk Amure Aircraf Production Association (KNAPO) berbeda dengan pabrikan senjata. "Karenanya, pembelian itu tidak bisa satu paket" kata Purnomo.

Sekretaris Jenderal Kementeriam Pertahanan, Marsekal Madya Eris Herryanto mengatakan saat ini Kementerian Pertahanan berupaya menghadirkan senjata tersebut dari pemerintah Rusia. Sejumlah perundingan, kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, juga sedang dilakukan.

Namun ada sejumlah hal teknis yang kini harus dibicarakan, terutama dengan pabrik rudal." Karena misil tersebut harus sesuai dengan sistem komputer yang ada pada Sukhoi," ujarnya.

Meski begitu, kata KSAU, pembelian Sukhoi tetap satu paket dengan program pemeliharaan dan perawatan. Anggaran perawatan dan pemeliharaan, disesuaikan dengan instruksi Kementerian Pertahanan. Tahun ini, TNI AU mendapat anggaran pemeliharaan sebesar Rp1,3 triliun, sementara pada 2008, hanya menerima biaya perawatan dan pemeliharaan sebesar Rp500 juta.
WDA | ABDUL RACHMAN
Share this article :

VISI DAN MISI

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KOMNAS WASPAN SULSEL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger